Partisi EFI (ESP) adalah elemen utama dalam sistem boot berbasis UEFI. Windows secara otomatis membuat ESP berukuran ±100 MB saat instalasi pertama. Ukuran tersebut cukup untuk 1 sistem operasi, tetapi menjadi sumber masalah ketika pengguna ingin menambahkan Linux, memasang beberapa bootloader, atau menggunakan sistem yang membutuhkan ruang tambahan di ESP (misalnya fwupd, GRUB, shim, multi-distro, atau recovery boot entries).

Akibat ukuran ESP yang terlalu kecil, proses dual-boot sering gagal, installer Linux menolak melanjutkan karena “EFI partition is too small”, atau pengguna terpaksa menimpa file boot yang ada dan berisiko merusak sistem Windows. Solusi paling langsung adalah memperbesar ESP, tetapi Windows meletakkannya di awal disk sehingga sering terhalang partisi lain (MSR, C:) dan tidak bisa di-resize dari Windows aktif. Untuk mengubah ukuran ESP secara aman, semua operasi harus dilakukan dalam lingkungan bootable (WinPE), menggunakan alat manajemen partisi seperti DiskGenius. Dua pendekatan yang umum dilakukan adalah menggeser partisi hingga ruang kosong berada tepat di sebelah ESP, atau membuat ulang ESP dengan menyalin ulang file boot Windows.

Masalah ini muncul berulang pada banyak sistem modern, dan sebagian besar pengguna tidak memahami bahwa kegagalan dual-boot bukan disebabkan Linux, melainkan struktur partisi Windows yang dibuat terlalu sempit sejak awal. Karena itu diperlukan panduan teknis yang sistematis, presisi, dan bisa diikuti pengguna awam, untuk memperbesar partisi EFI tanpa merusak instalasi Windows yang sudah berjalan.

Panduan praktis, terperinci, dan aman untuk memperbesar ESP: dua metode (Geser / Recreate) — setiap klik dan perintah dijelaskan agar pemula bisa mengikuti.

Ringkasan singkat

Anda akan melakukan semua operasi partisi dari lingkungan bootable (WinPE / USB dengan DiskGenius). Jangan jalankan langkah ini dari Windows yang sedang aktif. Artikel ini membagi proses menjadi dua jalur utama:

  1. Metode A (Geser + Extend) — geser partisi sehingga unallocated berada tepat di sebelah ESP lalu perbesar ESP.
  2. Metode B (Recreate ESP) — backup isi ESP, hapus ESP lama, buat ESP baru lebih besar, lalu kembalikan file.

Sebelum mulai: siapkan backup penuh, Windows Recovery USB, dan sumber daya (UPS jika mungkin).

Prasyarat & persiapan

  • USB bootable WinPE/WinRE yang berisi DiskGenius (versi terkini direkomendasikan).
  • Backup file penting (dokumen, foto) ke drive eksternal — jangan hanya mengandalkan restore point.
  • Siapkan ruang unallocated minimal 300–500 MB (bisa dibuat saat proses).
  • Windows Recovery USB/ISO untuk perbaikan boot (jika diperlukan).

Langkah awal: Boot ke WinPE / DiskGenius

  1. Buat USB WinPE atau Windows installation USB, bootable dengan DiskGenius di dalamnya (atau bootable DiskGenius ISO).
  2. Colok USB, nyalakan PC → tekan tombol boot menu (mis. F12 / Esc / F9 tergantung vendor) → pilih USB.
  3. Jalankan DiskGenius dari lingkungan WinPE. Pastikan Anda tidak masuk ke Windows yang sedang terinstal.

Safety checks sebelum mengubah partisi

  1. Di DiskGenius: verifikasi disk yang benar. Lihat label disk, kapasitas, dan model (mis. "Disk 0 — Samsung...").
  2. Catat struktur partisi saat ini: urutkan dari kiri (start of disk) ke kanan. Ambil screenshot atau foto layar jika perlu.
  3. Pastikan recovery USB berfungsi — tes booting ke recovery setelah membuatnya.
  4. Jika baterai laptop lemah, sambungkan charger. Gunakan UPS untuk desktop jika ada.

Metode A — Geser Partisi + Perbesar ESP (paling rapi)

Gunakan ini jika Anda bersedia memindahkan partisi besar (C:) dan waktu eksekusi tidak masalah. Tujuan: membuat unallocated tepat di sebelah ESP.

Contoh target layout

[ EFI (100MB) ] [ Unallocated (>=300MB) ] [ MSR (16MB) ] [ C: (Windows) ]

Langkah lengkap (klik menu DiskGenius)

  1. Jika belum ada unallocated: buat dengan mengecilkan C:
    1. Pilih partisi C: → klik kanan → pilih Resize/Move Partition.
    2. Di dialog Resize/Move Partition Anda akan melihat representasi grafis partisi. Ada dua cara:
      • Drag handle (tarik sisi kanan ke kiri) sampai sisa space yang diinginkan muncul sebagai unallocated di belakang C: — atau —
      • Masukkan nilai di kolom New partition size / Free space after sesuai kebutuhan (mis. sisakan 100 GB untuk C:, sisanya jadi unallocated).
    3. Klik OK pada dialog.
    4. Perhatian: perubahan belum diterapkan — masih dalam antrian.
  2. Geser partisi C: sehingga unallocated berada di sebelah MSR/EFI:
    1. Klik kanan kembali pada partisi C: → pilih Resize/Move Partition.
    2. Di dialog, klik dan tahan seluruh bar partisi (biasanya ada area di tengah yang bisa digeser) lalu drag seluruh partisi ke kanan sampai unallocated berada di posisi di depan MSR/EFI. pada beberapa versi DiskGenius Anda akan menggeser dengan dua tindakan: pertama shrink membuat unallocated di kanan; kedua drag memindahkan lokasi fisik partisi ke kanan.
    3. Klik OK.

    Catatan teknis: proses ini akan memindahkan seluruh isi C:, dan ini memerlukan waktu lama tergantung ukuran data dan kecepatan disk (HDD bisa berjam-jam; SSD lebih cepat tetapi tetap memakan waktu).

  3. Jika ada MSR (16MB) di antara EFI dan C:, geser juga MSR:
    1. Pilih partisi MSR → klik kanan → Resize/Move Partition → drag MSR ke kanan sehingga unallocated berada langsung di sebelah EFI.
    2. MSR biasanya hanya 16 MB; geser sebentar saja.
  4. Mengecek hasil sementara:
    • Di tampilan DiskGenius, pastikan urutan akhir adalah: [EFI] [Unallocated] [MSR] [C:].
    • Jika sudah benar, lanjut ke extend ESP.
  5. Perbesar ESP:
    1. Pilih partisi EFI → klik kanan → pilih Resize/Move Partition.
    2. Di dialog, tarik handle kanan ke kanan untuk mengambil ruang dari unallocated; atau masukkan angka target (mis. 500 MB).
    3. Klik OK.
  6. Terapkan perubahan:
    1. Di toolbar DiskGenius, klik tombol Save All atau Apply (nama tergantung versi).
    2. DiskGenius akan menampilkan ringkasan operasi; klik Yes/OK untuk memulai. Proses akan berjalan dan bisa memakan waktu.
    3. Jangan matikan komputer selama proses berjalan.
  7. Setelah selesai:
    1. Restart komputer dan boot kembali ke disk biasa (jika semua berjalan normal, Windows akan boot).
    2. Verifikasi di DiskGenius atau di Windows Disk Management: ESP sekarang berukuran baru dan berformat FAT32 dengan tipe EFI System Partition.

Checklist verifikasi akhir (Metode A)

  • ESP memiliki ukuran yang diinginkan (300–500 MB).
  • ESP berlable FAT32 dan bertipe EFI.
  • Windows boot normal tanpa error.
  • Jika ada masalah boot, siapkan langkah perbaikan (lihat bagian troubleshooting).

Metode B — Buat Ulang Partisi EFI (Recreate ESP) — langkah demi langkah

Metode ini lebih aman bila Anda tidak mau memindahkan partisi besar. Intinya: backup, hapus, buat EFI baru, restore file, lalu perbaiki boot entry jika perlu.

Langkah detail (setiap klik)

  1. Mount / beri drive letter ke ESP lama
    1. Pilih partisi EFI → klik kanan → pilih Assign Drive Letter / Change Drive Letter (atau Open Partition pada beberapa versi).
    2. Pilih huruf drive yang mudah dikenali, mis. R: atau D: (pastikan huruf belum dipakai).
    3. Klik OK. Sekarang Anda bisa melihat isi ESP melalui File Explorer di WinPE.
  2. Backup isi ESP ke lokasi aman
    1. Buka File Explorer (di WinPE) → buka huruf drive ESP (mis. R:).
    2. Copy folder \EFI ke lokasi aman di disk lain, mis. D:\EFI_backup atau ke USB eksternal. Pastikan semua file dan subfolder ter-copy (termasuk \EFI\Microsoft\Boot\bootmgfw.efi).
    3. Verifikasi ukuran folder backup dan jumlah file.
  3. Hapus ESP lama
    1. Kembali ke DiskGenius → pilih partisi ESP → klik kanan → pilih Delete Current Partition atau Delete Partition.
    2. Hapus hanya partisi ESP; jangan hapus MSR atau partisi Windows.
  4. Buat partisi ESP baru
    1. Pilih area Unallocated yang baru terbentuk (harus di tempat yang benar — biasanya di awal disk).
    2. Klik kanan pada unallocated → pilih Create New Partition atau Create Partition.
    3. Di dialog pembuatan:
      • File system: FAT32
      • Partition type / Purpose: EFI System Partition (atau centang Set as EFI jika ada)
      • Size: masukkan 300–500 MB (500 disarankan)
      • Label: ESP (opsional)
    4. Klik OK.
  5. Assign drive letter ke ESP baru dan copy kembali file
    1. Pilih ESP baru → klik kanan → Assign Drive Letter → pilih huruf, mis. S:.
    2. Buka S: di File Explorer → paste seluruh isi dari D:\EFI_backup ke S:. Pastikan struktur folder utuh (mis. S:\EFI\Microsoft\Boot\...).
  6. Terapkan perubahan di DiskGenius
    1. Klik Save All / Apply di toolbar DiskGenius untuk menulis perubahan ke disk.
    2. Tunggu proses selesai.
  7. Perbaiki bootloader Windows jika diperlukan
    1. Jika Windows tidak boot, gunakan Windows Recovery USB → pilih Repair your computerTroubleshootCommand Prompt.
    2. Di Command Prompt (WinRE), ketik untuk memastikan ESP letter:
      diskpart
      list vol
      exit
      Cari volume FAT32 dengan ukuran ~500MB dan catat huruf drivennya (mis. S:).
    3. Jalankan perintah untuk menulis boot files:
      bcdboot C:\Windows /s S: /f UEFI
      Jika sistem Windows Anda berada di drive lain selain C: saat WinRE, sesuaikan huruf volume Windows sesuai hasil `list vol`.
    4. Restart dan uji boot Windows.

Checklist verifikasi akhir (Metode B)

  • Folder \EFI\Microsoft\Boot\bootmgfw.efi ada di ESP baru.
  • Windows boot normal.
  • Jika masih bermasalah, ulangi langkah bcdboot dengan huruf drive yang benar.

Troubleshooting — masalah umum & solusinya

Windows tidak boot setelah perubahan

  1. Boot ke WinRE / Recovery USB → Command Prompt.
  2. Gunakan `diskpart` → `list vol` → pastikan huruf ESP dan Windows benar.
  3. Jalankan:
    bcdboot C:\Windows /s S: /f UEFI
    (Ganti huruf sesuai kondisi disk Anda.)
  4. Jika masih gagal, jalankan perintah tambahan:
    bootrec /fixboot
    bootrec /rebuildbcd
    Perhatikan: `bootrec /fixboot` pada beberapa Windows memerlukan akses khusus; jika muncul "Access denied", gunakan `bcdboot` dulu.

ESP baru tidak berlabel sebagai "EFI System Partition"

  1. Di DiskGenius, klik partisi → Properties → pastikan Partition Type = EFI System Partition. Jika tidak, hapus dan buat ulang dengan memilih tipe yang benar.
  2. Atau gunakan `diskpart` di WinRE:
    diskpart
    select disk 0
    select partition X
    set id=c12a7328-f81f-11d2-ba4b-00a0c93ec93b
    (ID di atas adalah GUID untuk EFI System Partition pada GPT — hanya untuk pengguna tingkat lanjut.)

File boot ada tapi firmware tidak menemukan boot entry

  1. Masuk Setup UEFI (biasanya tombol Del/F2 saat boot) → cek Boot Order / Boot Entries. Jika entry Windows Boot Manager tidak muncul, Anda harus mendaftarkan entry UEFI manual atau jalankan `bcdboot` untuk merekonstruksi entry.
  2. Beberapa laptop vendor (terutama yang "locked") memerlukan penyesuaian nama file atau path; sebagai upaya terakhir, Anda dapat menyalin `bootmgfw.efi` ke path fallback \EFI\Boot\bootx64.efi pada ESP.

FAQ singkat

Apakah aman memindahkan (Move) partisi C?
Relatif aman jika dilakukan dari WinPE dan proses tidak terganggu. Risiko terbesarnya adalah listrik padam saat proses—siapkan UPS/charger.
Berapa ukuran ESP yang aman?
Dual-boot: 300–550 MB. Multi-distro/fwupd: 500–1000 MB.
Bolehkah saya membuat ESP kedua untuk Linux saja?
Bisa. Namun beberapa firmware atau pengaturan update OS bisa memerlukan penyesuaian; lebih disarankan untuk memiliki satu ESP cukup besar untuk semua OS.

Perintah ringkas & catatan akhir

Perintah penting yang mungkin diperlukan saat recovery:

diskpart
list vol
exit

bcdboot C:\Windows /s S: /f UEFI

bootrec /fixboot
bootrec /rebuildbcd

Ingat: semua langkah partisi harus dijalankan dari lingkungan bootable (WinPE/USB) — jangan lakukan dari Windows yang sedang berjalan.